Sistem jual beli di Indonesia mengalami perubahan. Semula kegiatan jual beli hanya bisa dilakukan dengan tatap muka secara langsung antara penjual dan pembeli. Namun, kini kegiatan jual beli dapat dilakukan hanya dengan melalui gadget yang dikenal dengan sebutan jual beli online dan menggunakan online marketplace sebagai medianya. Hadirnya online marketplace memberikan manfaat bagi masyarakat, salah satunya adalah penawaran harga yang lebih terjangkau. Para pelaku bisnis memberikan penawaran harga terjangkau sebagai bentuk upaya untuk menarik minat beli konsumen. Hasilnya, produk yang memiliki promo dapat menarik konsumen, bahkan konsumen tidak keberatan untuk membeli suatu produk meskipun di luar perencanaan. Kehadiran promo ternyata membuat para konsumen tidak sadar telah menghabiskan uang lebih banyak untuk barang yang bukan kebutuhannya. Keadaan tersebut membuat konsumen khususnya generasi Z berperilaku konsumtif yang timbul akibat perasaan FOMO (Fear of Missing Out). Maka dari itu, generasi Z perlu mendapatkan informasi edukatif mengenai perilaku konsumtif di tengah fenomena FOMO (Fear of Missing Out) pada promo-promo di online marketplace. Informasi edukatif ini akan dirancang dalam bentuk kampanye digital dan melalui proses analisis data 5W+1H serta metode perancangan design thinking. Kemudian kampanye dirancang untuk disebarluaskan melalui media sosial (Instagram, Youtube, dan TikTok), dimuat dalam sebuah website, serta perilisan merchandise dan games online.

online marketplace, promo, FOMO (Fear of Missing Out), kampanye digital, metode analisis 5W + 1H, metode perancangan design thinking, sosial media.